PERMASALAHAN HARDDISK
1.
Harddisk terformat
Solusi :
Untuk Mengembalikan data hardisk yang terformat, software Get
Data Back dapat melakukannya. Dengan Get Back kita bisa me recovery data yang
terhapus tidak sengaja, dan mengembalikan data hardisk yang terformat dll. Fungsi
GetDataBack sendiri adalah untuk mengembalikan file-file yang sudah terhapus
dari hard disk bahkan software ini pun mampu untuk mengembalikan partisi hard
disk yang corrupt, rusak atau terformat. Masih seperti versi sebelumnya
GetDataBack hadir dengan dua tools untuk NTFS dan FAT file system yang
terpisah.
Alternatif lain, yaitu menggunakan TestDisk 6.10 (tampilannya for DOS). Dengan ini juga cukup ampuh. Program ini bisa menampilkan semua partisi/drive yang hilang tersebut. Software ini bisa langsung digunakan sebelum melakukan install windows, karena bisa di running di dos.
Alternatif lain, yaitu menggunakan TestDisk 6.10 (tampilannya for DOS). Dengan ini juga cukup ampuh. Program ini bisa menampilkan semua partisi/drive yang hilang tersebut. Software ini bisa langsung digunakan sebelum melakukan install windows, karena bisa di running di dos.
2.
Data di harddisk kena virus
Solusi :
Solusinya yaitu dengan mendownload software antivirus di internet dan
kita dapat mengupdate software anti virus berdasarkan waktu yang ditentukan
oleh software tersebut. tapi jika laptop atau PC sudah terlanjur terkena virus
berikut caranya :
1. Sebelumnya menyiapkan dulu beberapa
tool, seperti partition magic untuk membuat partisi serta utility recovery.
Contoh Easyrocovery Profesional dari Ontrack atau Phoenix stellar.
2. Memastikan keberadaan harddisk yang
hilang partisinya lewat BIOS. Bila telah terdeteksi,menjalankan komputer
seperti biasa.
3. Menginstall dulu software partition
magic kemudian menjalankan. Software ini digunakan untuk membuat partisi baru
karena pada dasarnya hard disk yang hilang partisinya akibat virus harus
dibuatkan partisi baru agar windows bisa mengenali.
4. Setelah menjalankan partition magic,
kemudian membuat partisi, memformat hard disk tadi dengan sesuai sistem yang
sebelumnya (misal NTFS atau FAT32). Perlu diketahui juga harddisk yang
partisinya hilang, maka sistem biasanya mendeteksi harddisk belum terformat,
jadi saat anda membuat satu partisi, secara otomatis hardisk tadi akan terformat
juga.
5. Membuka explore dan memastikan
keberadaan harddisk atau partisi yang baru tadi.
6. Selanjutnya menginstal dan
menjalankan aplikasi recovery, contoh disini menggunakan easyrecovery pro dari
ontrack.
7. Mengklik data recovery terus pilih
format recovery, dan klik harddisk yang baru di format tadi.
8. Sabar menunggu sampai proses selesai,
lama atau tidaknya tergantung besar kapasitas hard disk tadi, semakin besar
semakin lama.
9. Setelah proses scaning selesai, bisa
langsung merecovery semuanya atau memilih beberapa data saja. Kalau ingin
merecovery beberapa data saja, memiilih data tadi kemudian klik next.
10. Memilih tempat baru untuk meletakkan data tadi dan klik
next.
3.
Partisi pada harddisk hilang atau terhapus
Solusi :
Partition Find and
Mount merupakan software utiliti yang memungkinkan kita dapat me-recovery
partisi yant telah terhapus. Yang special dari software ini adalah kemampuannya
yang dapat mounting partisi yang hilang pada sistem, dan sistem menerima
partisi tersebuat dengan baik. Software ini dapat membuat dan mount imange dari
harddisk ataru partisi. File Sistem yang didukung software ini antara lain :
seluruh versi NTFS, FAT12 (disket), FAT16, FAT32.
Menggunakannyapun cukup mudah yaitu setelah program
dibuka memilih harddisk kemudian scan dan memilih salah satu dari
pilihan yang tersedia kemudian klik scan. Jika sudah ketemu partisi yang
dicari (partisi yang hilang atau terhapus) mengklik Mount As dan
mengikuti perintah selajutnya.
4.
Harddisk tidak terdeteksi
Solusi :
Untuk melihat apakah
harddisk terdeteksi atau tidak bisa dilakukan dengan cara : pada saat computer
booting, masuk ke BIOS dengan menekan tombol delete atau F2 (tergantung merk
motherboardnya), kemudian pilih pada standart CMOS setup. Maka akan tampil
sejumlah harddisk maupun cdrom yang terpasang.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh karena kabel data maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada harddisk. [pasang kabel data IDE / SATA atau kabel power dengan benar pada harddisk]. Atau bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang tidak benar [atur kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh sama dengan jumper cdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih dari 1 harddisk]. Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak parah sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh karena kabel data maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada harddisk. [pasang kabel data IDE / SATA atau kabel power dengan benar pada harddisk]. Atau bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang tidak benar [atur kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh sama dengan jumper cdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih dari 1 harddisk]. Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak parah sehingga tidak bisa digunakan lagi.
5.
Harddisk lambat dalam mengakses file
Solusi :
Hard disk yang
ter-fragmentasi (terpencar) akan membuat kinerja komputer menjadi lambat,
karena untuk mengakses file, komputer harus mencari-cari file tersebut di
se-antero hard disk. Untuk itu dianjurkan juga menggunakan utility bawaan
Windows yaitu Disk Defragmenter yang dapat diakses melalui Start All Programs Accessories
System Tools Disk Defragmenter.
Kemudian menentukan
drive mana yang akan di Defrag, apakah semua drive yang ada atau drive tertentu
saja berdasarkan piliha. Kemudian mengklik Analize, dan Windows akan
meng-informasikan perlu atau tidaknya melakukan Defrag pada hard disk Utility
bawaan Windows ini akan merapikan kembali File-file dalam hard disk yang
terpencar-pencar (ter-fragmentasi) tersebut, sehingga akses terhadap file akan
menjadi lebih cepat, demikian juga pada proses baca dan tulis pada hard
disk.
6.
Harddisk Badsector
Solusi :
Bad sector adalah
sektor disk yang datanya tidak dapat dibaca/ditulis. Hal ini mungkin karena
beberapa alasan, tetapi untuk sistem operasi, yang penting adalah bahwa bagian
disk itu tidak dapat lagi digunakan. Jika disk belum digunakan, atau sudah
diformat ulang, bad sector tidak benar-benar menjadi masalah. Semua sistem
operasi terbaru akan memetakan bad sector drive dan menghindarinya saat
memformat untuk digunakan.
Hard drive modern dibuat dengan cadangan sektor-sektor yang hanya digunakan untuk menggantikan ruang hard disk yang rusak yaitu bad sector. Hal ini memungkinkan drive untuk mengkompensasi secara otomatis setiap cacat manufaktur yang mungkin dihasilkan dalam bad sector drive ketika keluar dari pabrik. Bila dalam proses format drive, bad sector terdeteksi, maka sektor cadangan ini digunakan untuk menggantikan mereka sesuai keperluan.
Hard drive modern dibuat dengan cadangan sektor-sektor yang hanya digunakan untuk menggantikan ruang hard disk yang rusak yaitu bad sector. Hal ini memungkinkan drive untuk mengkompensasi secara otomatis setiap cacat manufaktur yang mungkin dihasilkan dalam bad sector drive ketika keluar dari pabrik. Bila dalam proses format drive, bad sector terdeteksi, maka sektor cadangan ini digunakan untuk menggantikan mereka sesuai keperluan.
Kapan bad sector menjadi masalah adalah ketika
sektor yang sebelumnya digunakan menjadi rusak karena kesalahan disk. Semua
data pada sektor-sektor ini terancam rusak atau hancur. Sistem operasi tidak
memiliki cara untuk secara otomatis mengkompensasi kerugian ini. Ujung dari
masalah ini berpotensi menyebabkan korupsi data pada skala yang lebih
besar dan juga ketidakstabilan sistem jika data yang terpengaruh sangat penting
yaitu file sistem.
Bad sector dapat juga disebabkan oleh kesalahan perangkat
lunak, atau kesalahan kecil head dalam membaca/menulis yang menyebabkan data
yang ditulis pada sektor tertentu yang akan benar-benar tidak terbaca, dan
dengan demikian muncul sebagai berita buruk untuk sistem operasi. Jenis ‘soft’
bad sector pada umumnya dapat diperbaiki dengan menghapus dan kemudian memulai
menulis kembali (menginstall ulang software).
Bad sector yang disebabkan oleh kesalahan mekanis memiliki
kecenderungan untuk berkembang biak lebih cepat sehingga Bad sector menjadi
semakin bertambah dengan cepat. Karena margin untuk bekerja di dalam disk
sangat ramping, kerusakan permukaan atau sampah yang dibuat oleh kegagalan
mekanis atau “head-crash” secara cepat akan menyebabkan kerusakan lebih banyak
karena mengganggu proses kepala dalam membaca/menulis.
Bila memformat drive dengan ‘hard’ bad sectors seperti
ini, akan menggunakan sektor kosong sebanyak mungkin untuk menggantikan Bad
sector yang ada seperti yang dijelaskan di atas. Tentu saja, jika bad sector
masih menyebar karena partikel permukaan longgar atau kesalahan dalam disk,
disk masih akan stabil. Pada titik ini, satu-satunya pilihan adalah untuk menyelamatkan
sebanyak mungkin data dari drive sebelum benar-benar mati.
menuliskannya
ke medium fisik. Pada proses pembacaan data prosesnya merupakan kebalikannya.
0 komentar:
Posting Komentar